Kisah Penghuni Barak, Empat Tahun setelah Tragedi Tsunami

Bersama Anak Ketujuh Menunggu Rumah Idaman

Kisah Penghuni Barak, Empat Tahun setelah Tragedi Tsunami
Foto : Khaddin Idris/Rakyat Aceh/JPNN
’’Enak maupun tidak, terpaksa. Kami mau tinggal di mana lagi?’’ kata perempuan yang pernah menjanda itu.

Saat tsunami, Nurhayati berada di kampung halaman di pesisir pantai Aceh. Meski terbawa hanyut sampai ratusan meter dari tempat tinggalnya, dia bersama dua anaknya selamat, sedangkan suaminya meninggal.

Korban tsunami lainnya, Maryani, 38, warga Pidie, mengaku sudah empat tahun tinggal di shelter tersebut. Meski sudah mendapatkan rumah bantuan di Desa Beunot Alue Naga, dia dan suami barunya, Usman, 60, tetap tinggal di shelter. Rumah bantuan itu dipinjamkan ke putri tirinya yang sudah berkeluarga. ’’Kalau anak-anak sudah mendapatkan rumah semua, baru kami pulang ke rumah baru,’’ ujar perempuan pencari tiram itu. (el)

Hingga ulang tahun keempat tragedi tsunami yang jatuh hari ini, masih banyak korban yang nasibnya belum terentas. Padahal, tugas Badan Rehabilitasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News