Kisah Pengungsi Rohingya Mengarungi Lautan Selama 113 Hari

Sebuah perahu yang membawa puluhan pengungsi Rohingya tiba Pulau Idaman Aceh, setelah mengarungi lautan selama lebih dari 100 hari, ujar anggota kelompok penggiat hak asasi manusia, Jumat kemarin.
Perahu tersebut belayar dari kawasan Cox's Bazar di Bangladesh, bulan Februari lalu, membawa 90 pengungsi Rohingya.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak dengan tujuan ingin menuju Malaysia.
Namun, mesin perahu mati, empat hari setelah meninggalkan Cox's Bazar.
Kawasan ini adalah tempat penampungan ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingya yang telah melarikan diri dari negara tetangga Myanmar.
"Kami mengetahui 81 [pengungsi] baik-baik saja, mereka mendarat di Pulau Idaman di Aceh," kata Chris Lewa, direktur Arakan Project, sebuah kelompok yang memantau krisis yang dialami warga Rohingya.
"Mereka belum 100 persen aman di sana. Kami berharap mereka tidak akan dipulangkan," kata Chris kepada kantor berita Reuters.
Dari 90 orang yang berangkat dalam perjalanan tersebut, delapan ditemukan tewas oleh penjaga pantai India yang menemukan dan memperbaiki perahu tersebut pada Februari lalu.
Pekan lalu, sebanyak 81 warga Rohingya berlabuh di Aceh setelah lebih dari tiga bulan mengarungi lautan
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia