Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia

Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia
Abdul Sattar, seorang pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Indonesia, kini mendekam dalam detensi imigrasi di Australia. (ABC News: Nibir Khan)
Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia Photo: Kondisi detensi imigrasi yang dikelola Australia di Nauru. (Koleksi Abdul Sattar)

 

Dikirim ke Nauru

Di Christmas Island, katanya, petugas imigrasi memberitahu bahwa dia masuk ke negara ini secara ilegal dan karena itu akan dikirim ke Nauru."

Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia Photo: Kondisi kamar mandi di pusat penahanan pengungsi di Nauru (Koleksi Abdul Sattar)

 

Setelah empat bulan tinggal di Nauru, Abdul jatuh sakit dan akhirnya dikirim ke Brisbane untuk mendapatkan perawatan medis.

"Saat perawatan saya selesai, petugas imigrasi memberitahu bahwa saya harus kembali ke Nauru," ujarnya.

Ia menjalani perawatan medis selama sebulan di salah satu RS di Brisbane dan menolak untuk dipulangkan ke Nauru.

"Sudah saya sampaikan ke petugas imigrasi, saya tak mau kembali ke Nauru karena tak aman, tak ada sekolah. Saya masih muda dan seharusnya bisa sekolah," kata Abdul.

Ia lalu dipindahkan dari RS di Brisbane ke Wickham Point Detention Centre di Darwin, Australia Utara.

Begitu tiba di Indonesia, Abdul langsung ditahan. Selama sembilan bulan. Pengungsi Rohingya itu baru menginjak usia 15

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News