Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia

Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia
Abdul Sattar, seorang pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Indonesia, kini mendekam dalam detensi imigrasi di Australia. (ABC News: Nibir Khan)

Di sana, Abdul juga diberitahu oleh petugas bahwa ia akan dikembalikan ke Nauru.

Ketika akhirnya kembali ke Nauru, Abdul sempat masuk ke detensi imigrasi sebelum dilepas ke masyarakat meskipun masih berusia di bawah umur.

Tak lama berselang setelah itu, Abdul mendapatkan statusnya sebagai pengungsi.

'Tujuh tahun hidupku hancur di Nauru'

Dengan status pengungsi, Abdul mendapatkan tempat tinggal bersama pengungsi di bawah umur lainnya di Nauru.

"Rumah yang kami tempati jauh lebih buruk daripada tahanan imigrasi," ujarnya.

"Kami tak bersekolah. Tak ada akses ke pendidikan. Bahkan tak ada peluang untuk belajar bahasa Inggris," katanya.

Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia Photo: Abdul mengaku jika dirinya tak pernah merasa aman saat berada di Nauru. (Koleksi Abdul Sattar)

 

Ia menghabiskan tujuh tahun hidupnya di dalam masyarakat yang ia gambarkan tak layak ditinggali.

Begitu tiba di Indonesia, Abdul langsung ditahan. Selama sembilan bulan. Pengungsi Rohingya itu baru menginjak usia 15

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News