Kisah Pengunjung Pantai Anyer: Terjebak Macet, Anak Rewel Hingga Tidur di Saung Bagian Atas

Kisah Pengunjung Pantai Anyer: Terjebak Macet, Anak Rewel Hingga Tidur di Saung Bagian Atas
Suasana keramaian Pantai Sambolo 2 Anyer pada puncak arus balik Lebaran 2022, Banten, Jumat (6/7/2022). Ilustrasi. Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri

Dea mengetahui hal tersebut karena ketika ia mulai berjualan, para pengunjung yang telah lebih dahulu berada di kawasan tersebut saling berbagi cerita satu sama lain, dan beberapa pengunjung bercerita langsung kepada dirinya ketika membeli kopi atau makanan ringan untuk sarapan pagi.

Tidak seluruh pengunjung tidur di dalam mobil seperti yang dilakukan oleh Rifki, kata Dea. Ia melihat beberapa pengunjung tidur di saung bagian atas dari Pantai Sambolo 2 Anyer, atau tidur di atas tanah dan beralaskan tikar.

Air pasang pada malam hari menjadi penyebab mengapa saung atas yang digunakan, dan bukan saung bawah. Separuh dari saung bawah akan tenggelam pada malam hari akibat air pasang.

Situasi tersebut sesungguhnya membahayakan keselamatan masyarakat yang bermalam di daerah Pantai Anyer. Apalagi, sebelumnya, sudah terdapat peringatan dari Polda Banten agar para wisatawan meningkatkan kewaspadaan dengan adanya gelombang tinggi di Pantai Anyer-Carita.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga juga telah mengatakan bahwa Polda Banten mewajibkan pengurus pantai untuk mengosongkan pantai pada pukul 17.00 WIB.

Selain untuk menjaga keamanan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Anyer, ketaatan tersebut juga penting untuk menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan pada malam hari.

Tidak hanya itu, belajar dari kemacetan pada Kamis (5/5), Direktorat Lalu Lintas Polda Banten bersama dengan kepolisian setempat juga telah menerapkan rekayasa arus lalu lintas one way atau buka tutup secara situasional untuk mencegah terjadinya kemacetan parah.

Dengan demikian, masyarakat yang ingin berwisata menuju Pantai Anyer tidak perlu merasa takut akan terjebak oleh kemacetan hingga malam hari dan berujung menginap di pantai seperti yang dialami oleh sejumlah pengunjung.

Rifki bersama keluarga yang berwisata ke Pantai Anyer harus menembus macet berjam-jam. Selain itu, pengunjung ini terpaksa tidur di saung bagian atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News