Kisah Pengusaha UMKM Merintis Bisnis Produk Organik, dari Garasi hingga Punya Pabrik
Dalam pameran ini, Bali Pure membawa berbagai produk unggulannya, seperti virgin coconut oil (VCO), minyak pijat, dan sabun yang dibuat dari minyak kelapa.
Bagi Ketut, pengalaman mengikuti Wellness Food Japan 2023 ini menjadi jalan untuk membuka pasar Bali Pure di Negeri Sakura. Sebuah pencapaian yang seakan mewujudkan mimpinya. Buah dari perjalanan panjang dan kegigihannya merintis usaha ini.
Berawal dari garasi mobil pinjaman
Cerita Bali Pure dimulai pada 24 Juni 2015. Ketut memulai bisnis ini di Desa Sembiran, Buleleng, Bali.
Menurutnya, di wilayah itu dipenuhi dengan perkebunan kelapa. Biasanya, kelapa-kelapa hasil panen dijual dengan harga murah karena tidak diolah.
“Saya lihat, penghasilan petani kelapa itu kurang. Jadi saya inisiasi bikin minyak kelapa murni, virgin coconut oil. Dari modal Rp 300.000, produksi di garasi mobil rumah teman yang kami pinjam,” kata Ketut.
Pada tahun pertama, produksi VCO Bali Pure dijual di berbagai toko yang ada di Seminyak, Kuta, dan Canggu. Bukan awal perjuangan yang mudah karena ia harus berhadapan dengan banyak penolakan saat menawarkannya ke sejumlah resort. Merek produknya belum dikenal dan masih dengan kemasan sederhana. Namun, ia tak putus asa.
“Dalam enam bulan pertama baru menghasilkan sekitar Rp 3,8 juta. Ada kecewa, tetapi saya tidak putus asa. Tuhan masih menghendaki saya melanjutkan bisnis ini. Lama kelamaan omzet naik. Ini makin bikin saya semangat,” ujar Ketut.
I Ketut Sumayana selama delapan tahun membangun UMKM bernama Bali Pure, yang memproduksi berbagai produk organik.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM