Kisah Pensiunan Australia Jadi Turis di Korea Utara

Butuh 18 bulan perencanaan untuk pergi ke sana, tetapi pada bulan September, Henschke berangkat dengan sekelompok orang Australia lainnya sebagai bagian dari tur terorganisir yang dilisensi oleh Pemerintah Korea Utara.
Henschke telah diperingatkan oleh agen wisata untuk memperkirakan adanya pemeriksaan lengkap. Para pejabat Korea Utara kemungkinan akan melarangnya untuk membawa jenis kameranya yang khusus.
Kejutan pertama datang ketika melintasi perbatasan antara China dan Korea Utara, ketika tidak ada yang terjadi.
"Mereka tak memeriksa kamera kami, mereka juga tidak memeriksanya di jalan keluar," kata Henschke.
"Mereka bahkan tidak mengambil formulir panjang yang mereka wajibkan kami isi di kereta di perbatasan."
"Ketika para penjaga datang, mereka benar-benar hanya tertarik apakah kami membawa Alkitab atau tidak ... saya kira Pemerintah tidak menginginkan pandangan alternatif tentang siapa otoritas tertingginya."

Memotret keseharian di Korut
Diperbolehkan membawa kameranya berarti Henschke kembali ke Australia dengan sebuah potret, menunjukkan kehidupan sehari-hari ibu kota Korea Utara dan pedesaan di sekitarnya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia