Kisah Pensiunan Australia Jadi Turis di Korea Utara
Bagi pakar Korea Utara dari La Trobe University, Euan Graham, hal itu menawarkan wawasan yang menarik karena Pemerintah Korea Utara terkenal atas kontrolnya yang ketat pada informasi.
"Sudah 10 tahun sejak saya berada di Korea Utara sehingga gambaran tentang Pyongyang di permukaan tampak berubah," kata Dr Graham.
"Ada lebih banyak bangunan tinggi, lebih banyak warna, dulunya bernuansa abu-abu ... yang saya dapatkan adalah bahwa Korea Utara semakin memiliki rasa dan penampilan sebagai ibukota Asia biasa."
Namun, Dr Graham mengatakan Pyongyang hanya memiliki nuansa dan penampilan itu untuk beberapa warga Korea Utara tertentu.
"Itu adalah ibukota tontonan, ibukota jadi-jadian," kata Dr Graham.
"Jadi banyak sumber daya yang disalurkan ke seluruh wilayah negara terkonsentrasi di sana. Di situlah para elit tinggal. Orang Korea Utara biasa tak bisa memilih untuk tinggal di Pyongyang."
Kesenjangan antara daerah pedesaan dan ibukota sangat mencolok.
"Ada bermil-mil sawah dipanen oleh orang-orang dengan sabit di tangan mereka," kata Henschke.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing