Kisah Pensiunan Australia Jadi Turis di Korea Utara
"Saya pikir kami melihat tiga traktor ... sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan gerobak sapi ... ada sangat sedikit bukti kehadiran listrik."
Photo: Monumen yang seringkali dikunjungi turis di Pyongyang. (Supplied: Dennis Henschke)
Propaganda dalam bentuk seni
Henschke menghabiskan 10 hari melihat situs yang disetujui pemerintah seperti tempat kelahiran Kim Il-sung, pendiri Korea Utara dan kakek dari pemimpin saat ini, Kim Jong-un.
Ada istana anak-anak yang besar, menampilkan pemain musik anak, dilatih keras selama berbulan-bulan untuk menawarkan pertunjukan biola dan tarian yang sempurna.
Tapi yang paling menonjol adalah Arirang Mass Games, pertunjukan musik, senam, dan propaganda yang sangat tertata apik.
"Pertunjukan ini berjalan satu setengah jam dan stadion ini dengan lebih dari dua kali lipat kapasitas (stadion) MCG (di Melbourne), benar-benar lautan orang," kata Henschke.
"Orang-orang Korea Utara memberi tahu kami bahwa ada 120.000 pemain dan tidak satu pun dari mereka muncul di panggung dua kali."
Bagi Dr Graham, yang menonton kembali hasil jepretannya di Australia, tontonan itu memberinya petunjuk pada kisah politik yang saat ini dijalin rezim Kim.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing