Kisah Penyandang Disabilitas, Melukis Asa di Selembar Mori Putih

Kisah Penyandang Disabilitas, Melukis Asa di Selembar Mori Putih
Pramujito, penyandang tunagrahita melukis untuk batik. Foto : Fathan Sinaga/JPNN

Pada saat proses pewarnaan, baru tampak garis-garis tegas itu. Jito menggunakan tiga warna di tahap ini. Merah, kuning dan biru.

"Sehari saya bisa menyelesaikan dua batik," kata Jito yang juga bisa seni tari ini.

Jito merupakan salah satu anak asuh di bawah Yayasan Sayap Ibu. Masih ada puluhan lainnya yang senasib dengan Jito. Banyak dari mereka memiliki keterbelakangan mental atau dibuang oleh orang tuanya.

Jito bersama teman-teman lainnya diajari sampai mandiri di sini. Kadang ada yang berhasil. Kadang ada tingkat mentalnya rendah sehingga harus dirawat lama. Ada juga yang diadopsi oleh keluarga lain.

Kembali lagi ke keahlian penyandang disabilitas lainnya. Selain Jito, ada juga Rino yang punya minat di bidang seni.

Kisah Penyandang Disabilitas, Melukis Asa di Selembar Mori Putih

Rino melukis di kanvas. Foto : Fathan Sinaga/JPNN

 

Yayasan Sayap Ibu membantu para penyandang disabilitas untuk belajar mandiri dengan memasarkan hasil karya seni mereka di akun Instagram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News