Kisah Perjuangan di Balik Pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang, Berawal Dari Mimpi

"Ini baru berbondong-bondong setiap hari masyarakat berdatangan hingga jadilah Bayt Al-Qur'an menjadi destinasi wisata religi baru di Palembang," ungkap Ustaz Opat.
Pada 2018, Al-Qur'an Akbar mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata RI sebagai destinasi wisata religi terpopuler nomor satu di Indonesia.
"Karena hampir 1 juta dikunjungi umat dari seluruh Indonesia bahkan negara-negara tetangga," katanya.
Dengan Bayt Al-Qur'an Akbar menjadi tempat wisata religi, Opat kemudian bisa membangun lebih besar dan terus mengembangkannya.
"Termasuk untuk membiayai Pondok Pesantren Modern IGM Al-Ihsaniyah Gandus, Palembang," ungkap Ustaz Opat.
Pengerjaan Al-Qur’an Akbar ini memakan waktu lebih kurang 6 tahun, melibatkan 17 pengrajin yang terdiri dari 4 penulis, 7 pengukir dan 6 yang memelitur.
Biaya pembuatan Al-Qur’an Akbar itu Rp 1,2 miliar.
Al-Qur’an Akbar terbuat dari lembaran kayu.
Inilah kisalh perjuangan di balik pembuatan Al-Qur’an Akbar di Palembang. Ternyata berawal dari mimpi sang penggagas Syofwatillah Mohzaib alias Ustaz Opat.
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Travel Pattern Wisata Religi Jadi Langkah Strategis Perluas Pariwisata NTT
- Pegadaian Berangkatkan Ratusan Karyawan Terbaik untuk Wisata Religi
- 36 Negara Pamerkan Keindahan Seni Kaligrafi Dunia di MTQ Nasional ke-30
- Travel Pattern Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo Segera Dibuka
- Seni Kaligrafi Kampung Lengkong Berpotensi Tembus Pasar Global