Kisah Perjuangan Manggala Agni 3 : Kumandangkan Adzan Saat Dikepung Api
Mereka berjibaku memadamkan titik api hingga sore hari. Saat pulang, mereka baru dapat kabar kalau ada lokasi lahan terbakar lainnya di Simpang Pemburu.
Namun, saat itu mereka tak bisa mengantisipasi titik api yang sudah terlanjur membesar.
''Ada suami istri yang lemas karena asap, lemas, dan meninggal. Kami semua merasa sedih dan bagi saya, rasanya sulit memaafkan diri sendiri,'' kata Fauzi mengenang dengan nada tertahan. Terlihat sekali kejadian itu sangat membekas di hatinya.
Dia dan rekan-rekannya saling menguatkan. Bagaimanapun mereka sudah berusaha semaksimal mungkin.
Terlebih lagi, saat kejadian mereka juga sedang berjuang menyelamatkan empat Kepala Keluarga (KK) yang terkepung api di lokasi lainnya.
Saat tak ada titik api, merekapun melakukan sosialisasi mengajak sekaligus mengingatkan masyarakat untuk benar-benar menjaga hutan, lahan dan lingkungan sekitar.
Fauzi mengatakan hampir 98 persen penyebab karhutla adalah faktor kesengajaan manusia. Ada yang sengaja bakar untuk kebun, ada yang buang puntung rokok saat mancing, dan lainya.
''Inilah yang terus kami sosialisasikan ke masyarakat, untuk sama-sama menjaga,'' katanya.
Beratnya lokasi titik api di lokasi yang dekat dengan rumah atau pondok warga juga menyisakan kisah pilu bagi Manggala Agni.
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
- 6 Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman Karhutla di OKI dan OKU Timur
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla