Kisah Perjuangan Manggala Agni 3 : Kumandangkan Adzan Saat Dikepung Api
*Patroli Malam*
Jelang jam 23.00 WIB, Wadanru Syafrudin mengumpulkan anggotanya. Meski hari sudah akan berganti pagi, para anggota Manggala Agni yang nginap di garda terdepan ini, ternyata tak bisa langsung istirahat. Bagi yang piket, mereka harus melakukan patroli rutin.
Patroli ini dilakukan rutin selama 1-2 jam untuk mengecek kembali apakah ada titik-titik asap, atau bahkan titik api baru.
Juga untuk mengecek bilamana ada warga melakukan aktivitas yang berpotensi untuk memunculkan titik api baru.
''Desa Terkul ini adalah benteng terakhir kita. Kalau sampai api lompat, kasihan masyarakat karena dekat dengan pemukiman mereka. Jadi tolong lakukan patroli dengan sebaik-baiknya. Bilamana ada temuan lapangan, segera laporkan ke barak,'' perintah Syafrudin.
Malam itu patroli dipimpin Fauzi, dengan menggunakan tiga sepeda motor. Mereka mengeliling perbatasan antardesa, dan bagian pinggir dari lokasi-lokasi bekas terbakar.
Pada titik tertentu, mereka berjalan kaki menuju area yang lebih jauh ke dalam. Suasana begitu gelap, dan hanya mengandalkan senter di kepala.
Berjalan harus dengan sangat hati-hati, karena bisa saja yang diinjak adalah gambut yang masih terbakar, atau bahkan lumpur dari aliran kanal.
Beratnya lokasi titik api di lokasi yang dekat dengan rumah atau pondok warga juga menyisakan kisah pilu bagi Manggala Agni.
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
- 6 Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman Karhutla di OKI dan OKU Timur
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla