Kisah Pesawat Tempur Hawk MK-53, Sudah 35 Tahun Mengabdi Kini Resmi Pensiun
jpnn.com - SLEMAN - Setelah mengarungi angkasa Indonesia selama 35 tahun, akhirnya pesawat tempur TNI AU Hawk MK-53 secara resmi dipensiunkan dan mengakhiri pengabdiannya menjaga kedaulatan RI sejak tahun 1980 itu.
Dengan begitu, pesawat buatan Inggris ini secara resmi menjadi salah satu koleksi Museum Dirgantara TNI AU Adisutjipto. Acara penandatanganan serah terima berita acara penyerahan Hawk MK-53 itu dilaksanakan di Museum Dirgantara, Sabtu (22/8) kemarin.
Danlanud Iswahyudi Madiun Marsma TNI Fachri Adamy mengatakan, Hawk MK-53 sudah menjalani pengabdian yang panjang. Pesawat tersebut kata Fachri, telah memberikan sumbangsih melahirkan penerbang-penerbang tangguh di TNI AU. "Dia telah menyelesaikan pengabdiannya," katanya.
Meskipun tidak lagi mengudara, Hawk MK-54, katanya, saat ini memiliki pengabdian lain di Museum Pusat TNI AU. Yakni dengan ditempatkan di museum diharapkan dapat memberikan gambaran sejarah TNI AU kepada generasi mendatang.
"Jogja sudah menjadi ikon pariwisata, sehingga dengan diletakkan di museum semoga dapat memberikan pembelajaran bagi generasi muda," tandasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Madya Dwi Badarmanto mengatakan, dengan Hawk MK-53 diabadikan di museum diharapkan bisa bercerita tentang pengabdiannya, sehingga bermanfaat bagi pendidikan dan generasi ke depan.
"Saya merinding saat pertama melihat kedatangannya. Saat itu teknologinya sudah sedemikian maju," ungkapnya.
Sementara itu Komandan Skuadron Udara 15 Iswahyudi, Letkol (Pnb) Marda Sujono mengungkapkan, lahir dan bermula menjadi penerbang dengan menggunakan Hawk MK-53.
SLEMAN - Setelah mengarungi angkasa Indonesia selama 35 tahun, akhirnya pesawat tempur TNI AU Hawk MK-53 secara resmi dipensiunkan dan mengakhiri
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia