Kisah Petani Buah Naga, Sempat Tertipu karena tak Bisa Baca Tulis, Kini...

Asal rajin merawat, buah ini katanya bisa berbuah sampai umur 20 tahun. ‘’Katanya bisa sampai umur 20 tahun, karena saya baru menanamnya selama 2 tahun dan sudah berkali-kali panen,’’ucapnya.
Untuk menghasilkan buah naga yang berkualitas, sampai sekarang ia tak pernah berhenti belajar. Bahkan ia juga mengambil bibit buah naga dari petani lain untuk perbandingan.
‘’Ini ada bibit dari Besum yang saya coba tanam di sini. Saya juga menyiapkan bibit sendiri untuk ditanam lagi karena ada rencana untuk membuka kebun buah naga di lokasi lain, tapi masih di Arso 14 seluas 1 hektar, tapi itu kebun bersama,’’ungkapnya.
Diakuinya, tidak semua buah naga yang ia tanam berbuah. Ada juga yang tidak berbuah ataupun buahnya kecil-kecil.
‘’Kalau sudah begitu, saya biasa cari apa penyebabnya. Termasuk bagaimana bisa menghasilkan buah naga yang berkualitas dan berbuah besar,’’ ungkap Samirun yang mengaku juga belajar buah merah dari siaran televisi.
Pengetahuan itulah yang kemudian ia terapkan, sehingga pohon Buah Naga yang ditanamnya selalu berbuah.
‘’Merawatnya cukup memberikan pupuk dan membersihkan tunas-tunas yang tidak terpakai karena kalau 1 batang ada banyak tunas, maka bisa membuat perkembangan buahnya tidak maksimal,’’jelasnya sambil memetik Buah Naga yang sudah siap panen.
Diakuinya pasaran penjualan Buah Naga di Jayapura cukup bagus, bahkan ia sampai kewalahan, tak bisa memenuhi permintaan karena tingginya animo masyarakat pada Buah Naga.
PARA petani di daerah transmigrasi Kabupaten Keerom, Papua, khususnya di Arso 14 mulai getol budidaya buah naga. Cara tanam dan perawatan yang
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu