Kisah Petani Cabai saat Harga Melonjak, Tajiirrr
Kamis, 12 Januari 2017 – 00:07 WIB
Putri pertamanya bernama Naomi Mengeanak. Dia adalah magister Administrasi Publik tamatan Undana Kupang.
Putri keduanya Rut Mengeanak, juga magister Tehnik Informatika tamatan Unika Atmajaya Yogyakarta.
Sementara putri bungsunya Apriani Mengeanak mengenyam pendidikan S1 Tehnik Sipil di Unwira Kupang.
Diakui, masih banyak petani cabai yang membutuhkan sentuhan pemerintah. Karena itu dia meminta kepada pemerintah daerah agar memberikan perhatian berupa bantuan modal agar mereka pun bisa merasakan sukses yang dia rasakan.
Masyarakat masih butuh bantuan berupa pompa air dan traktor. "Saya juga meminta pemerintah agar tetap mengontrol harga cabai supaya stabil,"pungkasnya. (***/boy)
Alexander Mengeanak, petani cabai asal desa Tesa Bela, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, NTT, kini meraup keuntungan ketika harga cabai
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Kementan Gelar Aksi Cabai Murah Harga Petani, Dijamin Lebih Terjangkau, Yuk Buruan!
- Aduh, Harga Cabai Rawit Merah di Solo Makin Pedas
- Mendag Beberkan Kelemahan Sistem Pertanian Cabai di Indonesia
- Cek Harga Pangan di Hari Pertama Ramadan, Bahtiar Baharuddin: Masih Batas Toleransi
- Jelang Ramadan, Kementan Gelar Aksi Promosi Cabai Harga Petani, Catat Waktunya!
- Seusai Pemilu, Harga Cabai dan Bawang di Pasar Naik