Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)
Sekali Beraksi Minimal Raup Rp 1 Miliar
Jumat, 17 Februari 2012 – 11:11 WIB
Dedi kembali ke Batam setelah aksinya di negara tetangga terdesak. Pada 2010, Dedi ditahan di Polresta Barelang selama empat bulan karena menikam orang di Diskotek Pacific.
Yang menarik, Dedi mengaku tidak pernah menggunakan uang hasil kejahatannya untuk hal-hal maksiat seperti main perempuan atau berjudi. "Uang itu saya masukkan ke rekening untuk masa depan anak istri saya," katanya. "Selain itu, saya punya anggaran tersendiri yang saya namakan anggaran wajib untuk aparat. Jumlahnya lumayan besar, hampir 50 persen dari hasil rampokan," sambungnya.
Polisi menduga, sifat murah hati Dedi adalah bentuk pencucian uang dari hasil kejahatannya. Namun, hal itu dibantah Dedi. "Saya sendiri bingung. Orang punya niat baik ingin bantu warga tak mampu, malah saya dituduh pencucian uang. Niat baik saja masih dicurigai yang bukan-bukan, apalagi kalau saya tak berbuat sama sekali. Bingung saya jadinya," katanya.
Dia juga membantah telah menjadi mata-mata polisi. "Saya paling anti mengkhianati kawan maupun anggota saya. Saya merampok murni keinginan saya sendiri. Daripada disuruh mengkhianati atau menjebloskan kawan sendiri, lebih baik pecah di perut," tegas Dedi.
Selain dermawan, Dedi perampok yang cerdas. Dia hampir selalu sukses menjalankan aksinya. Namun, sepandai-pandainya dia berkelit dari kejaran petugas,
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok