Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)

Sekali Beraksi Minimal Raup Rp 1 Miliar

Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (2-Habis)
Ilustrasi perampokan. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com
 

Setelah tertangkap, apakah masih berencana merampok lagi? "Bisa saja saya berhenti. Namun, bisa saja timbul niat lagi. Saya rindu kepada kawan-kawan di Malaysia dan merampok di sana," terang Dedi. Dia mengaku betah tinggal di Malaysia karena di sana jarang ada razia.

 

Dedi ditangkap polisi dalam perjalanan menuju Kantor LSM Peduli Nusantara setelah membobol rumah di kawasan Anggrek Mas Selasa (7/2). Setelah dilakukan pengembangan penyidikan, Dedi menyatakan bahwa tiga kawannya berada di Kantor LSM Peduli Nusantara.

 

"Mereka langsung kita sergap. Satu orang, yaitu Suep, bisa kabur. Sedangkan, dua lainnya, yaitu Bambang dan Rusli, mencoba melawan kita dengan melempar meja. Mereka mengacungkan pisau. Terpaksa mereka kita tembak di betis kanan. Sedangkan, Dedi tidak kita tembak karena tak melawan," terang Chrisman.

 

Dalam penyergapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa perhiasan emas yang disimpan di bawah bantal, uang ringgit Malaysia, serta barang berharga lainnya. Tim buser juga mendapati tiga paspor. Polisi bergerak cepat dengan memblokir rekening Dedi di sejumlah bank nasional.

Selain dermawan, Dedi perampok yang cerdas. Dia hampir selalu sukses menjalankan aksinya. Namun, sepandai-pandainya dia berkelit dari kejaran petugas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News