Kisah Petugas Medis Asal Indonesia yang Ikut Melawan Virus Corona di Australia
"Sebagian besar concern mereka terkait respon masyarakat. Yang mereka khawatirkan nanti kalau mereka sudah pulang dari rumah sakit," ujarnya.
"Mereka nggak berani datang ke shopping centre kemudian berebutan belanja dengan orang lain. Karena itu saya menghargai inisiatif beberapa supermarket yang membuka jam khusus belanja bagi manula."
Selain itu, para pasien yang manula ini juga sudah meminta keluarganya yang masih muda untuk sementara tidak mengunjungi mereka, baik di rumah sakit maupun di rumah.
Lebih melelahkan dari biasanya
Di luar soal hiruk-pikuk rumah sakit, wabah corona ini juga mempengaruhi aspek lain kehidupan para tenaga medis.
Sebagai dokter dan sebagai manusia biasa, dr Inge mengaku merasa 'overwhelmed' menghadapi situasi saat ini.
"Bagi saya, kerja tiap hari tanpa COVID-19 saja sudah stress."
Photo: Saat wabah corona, dr Inge lebih lelah dari biasanya karena harus juga memikirkan operasional keluarga. (Supplied)
"Sekarang pulang dari tempat kerja masih harus memikirkan [kondisi kesehatan] anak yang masih bersekolah dan suami yang masih bekerja, juga harus menjawab pertanyaan dari pasien," ujar dr Inge.
Para tenaga medis di berbagai negara sedang berjuang keras mengatasi serangan virus corona atau COVID-19 pada pasien
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia