Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (1)
Simulasi Penyelamatannya Jadi Referensi Dunia
Jumat, 07 Agustus 2009 – 07:15 WIB
Begitu hidung pesawat menyentuh landasan, getaran hebat terasa karena logam badan burung besi itu bergesekan keras dengan beton. Percikan api yang menyala diantisipasi petugas pemadam kebakaran dengan menyemprotkan busa. "Getarannya gerkgkrkkgk. begitu" tapi terus saya dorong ke depan dengan flap (sayap) supaya badan pesawat menekan landasan dan cepat berhenti," ungkapnya.
Pesawat berhenti, penumpang dievakuasi, seluruhnya selamat. Kepiawaian Anwar dalam prosedur penyelamatan itu menjadi pembicaraan para pilot di seluruh dunia. Bahkan, simulasinya menjadi referensi dunia penerbangan internasional. "Setelah kita simulasikan bagaimana cara terbaik mengatasi permasalahan seperti itu, lalu dikirim ke pabrikan untuk menjadi referensi ke seluruh dunia," papar Anwar.
Pria 49 tahun itu memulai karir pilot pada awal dekade 80-an. Ketika itu TNI-AU membuka lowongan rekrutmen pilot dari tamatan SMA. Anwar masuk ke Sekolah Penerbangan Ikatan Dinas Pendek (IDP) di Jogjakarta. "Bravo adalah pesawat pertama yang saya terbangkan. Sedangkan yang saya terbangkan terakhir di TNI-AU adalah Boeing 737-200," lanjutnya.
Sebagai pilot militer, Anwar pernah mengikuti operasi Seroja selama satu tahun di Timor Timur (Timor Leste). Dia bertugas menerbangkan pesawat Hercules yang membawa logistik dan peralatan tempur. Meski medan konflik cukup berbahaya, dia mengaku tidak pernah mendapat serangan musuh. "Saya belum pernah ditembaki," katanya.
Kecelakaan pesawat terbang masih sering terjadi di tanah air. Kebanyakan, terjadi pada lima menit setelah lepas landas, dan lima menit menjelang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408