Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis)
Bukukan Penyelamatan dalam Miracle of Flight
Sabtu, 08 Agustus 2009 – 06:14 WIB
Saat itu ada tiga pilihan lokasi untuk mendaratkan pesawat. Yakni, di lapangan bola, sawah, dan sungai. Sekitar dua menit, Rozaq sempat berdiskusi dengan kopilot. "Saya putuskan di sungai. Saya berpikir, kalau di sawah risikonya lebih besar karena ada tegalan yang bisa menggesek bodi (pesawat) dan terbakar," kata pria yang pernah jualan sayur setelah lulus STM pada 1976 itu.
Rozaq lalu melakukan descend (menurunkan pesawat) dan melakukan approach (mendekati) "landasan". Ternyata, ada jembatan besi yang melintang di atas sungai. Terpaksa dia berputar kembali agar dapat mendarat melewati jembatan besi itu. Tanpa tenaga pendorong, pesawat meluncur. "Saya tidak memejamkan mata saat itu," katanya.
Pesawat berhasil berhenti dengan selamat di sisi kanan sungai, di tempat dangkal. Padahal, kedalaman di sekitarnya tidak kurang dari 10 meter. Penumpang bisa keluar dari pintu pesawat. Tidak jauh dari tempat itu ada sebuah rumah kosong dan mobil. "Itu adalah tempat yang dipilihkan Allah buat kami. Penduduk Desa Serenan sangat sigap dan ikhlas membantu. Satu pun barang penumpang tidak ada yang hilang," kata peraih penghargaan American Medal of Honor dari lembaga American Biographical Institute, North Carolina, Amerika Serikat, itu. Razaq membukukan pengalaman fenomenalnya itu dengan judul Miracle of Flight.
Sesudah tragedi, Rozaq menjalani terapi trauma psikologis selama enam bulan. "Sampai sekarang, saya masih terbang. Tapi, frekuensinya tidak sesering dulu," katanya. Kini, selain sebagai pilot, pria yang pernah jadi loper koran itu menjabat bendahara Koperasi Awak Garuda Indonesia. "Sudah berjalan tiga tahun ini," papar pemegang penghargaan Adikarya Dirgantara Darma dari Menteri Perhubungan itu.
Dunia penerbangan hampir pasti masih ingat peristiwa pada 16 Januari 2002. Kapten pilot Abdul Rozaq mendaratkan pesawat Boeing 737-300 milik Garuda
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408