Kisah Pilu dari jebolnya Tanggul Situ Gintung

Odan Harus Kehilangan Tujuh Keluarga Sekaligus

Kisah Pilu dari jebolnya Tanggul Situ Gintung
Kisah Pilu dari jebolnya Tanggul Situ Gintung
   

Sedih yang mendera Odan memang tak kepalang, di pemakaman itu. Selain Aisyah, anak Odan Ahmad Fauzi (16) dan Soleh (22), keduanya tukang ojek, juga ikut dimakamkan berjejeran. Menantunya, Sri sudah ditemukan meninggal, namun disemayamkan di Pondok Cabe, rumah orang tuanya.

   

Tiga keluarga lainnya belum ditemukan hingga berita ini diturunkan. Mereka adalah anak bungsu Odan yang masih SD Maulana (9), menantu Odan Wito (40), dan anak Sri (cucu Odan), bernama Nabila (3). "Mohon didoakan spuaya secepatnya bisa ditemukan," pinta Dinda, adik Sulung Aisyah, yang terus mendampingi Odan.

   

Dua anak Odan lainnya selamat. Melda (25) istri Wito karena masih terbaring di RS IAIN Ciputat karena DBD, dan suami Sri, Irwan (25) karyawan UMJ, yang malam itu menunggui Melda di rumah sakit. Selain itu cucu Odan buah perkawinan Wito dan Melda, Bayu (6) juga berhasil selamat.

   

Sekitar pukul 04.30 Wib, cuaca cukup dingin. Odan sekeluarga sudah terbangun di rumah tembok berukuran kira-kira 40 M2 itu. Ahmad Fauzi dan Wito baru saja pulang dari RS IAIN Ciputat menjaga Melda, sejam sebelumnya. Satu keluarga itu sudah mendengar pemberitahuan adanya ancaman tanggul jebol karena debit air Danau Situ Gintung yang terus meninggi.

Ketidakmawasan manusia memaksa alam kembali menebarkan nestapa. Situ Gintung tak hanya menelan korban jiwa hingga puluhan nyawa, tetapi juga menebar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News