Kisah Pilu Kakek Penjual Taplak Menjaga Jiwa Aleppo
Senin, 25 Desember 2017 – 22:06 WIB
Meski begitu, Shawash tidak menyerah. Dia tetap membuka tokonya setiap hari. Sebagian barang-barang yang dijualnya masih berada di dalam kantong plastik agar tidak kotor.
Shawash berpendapat bahwa para pemuda Aleppo harus pulang untuk membangun kembali kota tersebut.
’’Aleppo adalah simbol peradaban. Saya bangga menjadi orang pertama yang membuat toko di pasar ini. Saya harap kehidupan akan kembali ke pasar ini,’’ ungkapnya. (sha/c20/any)
Setahun berlalu sejak perang di Aleppo berakhir, tapi kakek tua penjual taplak ini nekat bertahan demi menjaga jiwa kota tua tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng
- Israel Anggap Hamas Lebih Jahat dari ISIS, Wajib Dimusnahkan!