Kisah Pilu Korban Penculikan ISIS Yang Diperkosa Dan Dijual 20 Kali

Di usia 17 tahun, Hayfa Adi diculik oleh militant kelompok Negara Islam (ISIS) di Irak utara, ditahan selama lebih dari dua tahun dan berulang kali diperkosa, dipukuli dan diperdagangkan seperti ternak.
"Mereka membeli kami seolah-olah kami adalah domba. Persis seperti domba," cerita Hayfa.
Yang lebih penting bagi ibu muda ini, ketika ia membangun kembali kehidupan keluarganya di Queensland, Australia, adalah mencari tahu apa yang terjadi pada suaminya, Ghazi Lalo.
Tak mengetahui apa-apa adalah hal yang "sangat sulit, sangat sulit bagi kami semua", katanya.
Putra tertua pasangan itu masih balita ketika Ghazi menghilang.
"Dia ingat ayahnya dan terus bertanya, 'Bu, kapan ayah kembali?'," tutur Hayfa.
Bungsu mereka tak pernah mengenal ayahnya. Ia dilahirkan di kamp penangkapan ISIS.
"Ia mirip seperti ayahnya - matanya, mulutnya. Ketika saya melihatnya, saya merasa seperti suami saya ada bersama saya," katanya.
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi