Kisah Pilu Korban Penculikan ISIS Yang Diperkosa Dan Dijual 20 Kali
Di usia 17 tahun, Hayfa Adi diculik oleh militant kelompok Negara Islam (ISIS) di Irak utara, ditahan selama lebih dari dua tahun dan berulang kali diperkosa, dipukuli dan diperdagangkan seperti ternak.
"Mereka membeli kami seolah-olah kami adalah domba. Persis seperti domba," cerita Hayfa.
Yang lebih penting bagi ibu muda ini, ketika ia membangun kembali kehidupan keluarganya di Queensland, Australia, adalah mencari tahu apa yang terjadi pada suaminya, Ghazi Lalo.
Tak mengetahui apa-apa adalah hal yang "sangat sulit, sangat sulit bagi kami semua", katanya.
Putra tertua pasangan itu masih balita ketika Ghazi menghilang.
"Dia ingat ayahnya dan terus bertanya, 'Bu, kapan ayah kembali?'," tutur Hayfa.
Bungsu mereka tak pernah mengenal ayahnya. Ia dilahirkan di kamp penangkapan ISIS.
"Ia mirip seperti ayahnya - matanya, mulutnya. Ketika saya melihatnya, saya merasa seperti suami saya ada bersama saya," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata