Kisah Pilu Korban Penculikan ISIS Yang Diperkosa Dan Dijual 20 Kali
Dua anaknya belajar di taman kanak-kanak dan sekolah setempat, sementara Hayfa belajar bahasa Inggris di sekolah kejuruan.
"Saya sangat nyaman di sini bersama anak-anak saya," katanya.
"Yang paling penting adalah kehidupan anak-anak saya, bukan hidup saya. Dan tentu saja jika suami saya kembali, hidup saya akan benar-benar indah."
Tetapi, menurut pekerja Palang Merah Australia -Sue Callender -yang berusaha menemukan nasib Ghazi, kemungkinan itu kecil.
Sue adalah bagian dari Tim Penelusuran lembaga kemanusiaan itu, yang bekerja untuk menghubungkan kembali orang-orang yang telah dipisahkan oleh konflik, migrasi atau bencana.
"Ghazi hilang di sebuah daerah bernama Kocho dan kami tahu bahwa banyak Yazidi ditangkap di Kocho dan juga banyak yang dieksekusi dengan mengerikan," katanya.
"Kami hanya berharap, demi Hayfa, dia ditemukan hidup-hidup, tapi itu mungkin tak terjadi."
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati