Kisah Pilu Nadia Murad, Budak Pemuas Nafsu ISIS yang Kini Jadi Duta PBB

jpnn.com - NEW YORK – Kegigihan Nadia Murad Basee Taha memperjuangkan hak kaum hawa korban perdagangan manusia menuai apresiasi positif PBB.
Jumat waktu setempat (16/9), organisasi terbesar dunia itu mendaulat perempuan 23 tahun tersebut sebagai duta kehormatan (goodwill ambassador) untuk penyintas kejahatan perdagangan manusia.
’’Penobatannya (sebagai duta kehormatan) menandai kali pertama PBB memberikan penghargaan kepada para penyintas kejahatan atas penderitaan mereka,’’ terang PBB dalam pernyataan tertulis kemarin (17/9).
Bersama PBB, nantinya, Nadia mengampanyekan program penghentian perdagangan manusia. Dia juga akan mewakili para korban perdagangan manusia dalam menuntut keadilan.
Sebagai salah seorang korban perdagangan manusia, Nadia mengaku bersyukur karena masa kelam itu sudah berlalu.
Kini, dia bertugas membuka mata dan hati dunia untuk lebih peduli terhadap para korban perdagangan manusia yang sebagian besar adalah para pengungsi dan etnis minoritas.
Khususnya, perempuan. Dia berharap praktik keji yang terus dilestarikan ISIS itu bisa segera berakhir.
’’Mungkin saya adalah salah satu yang beruntung. Sebab, saya bisa melarikan diri dari cengkeraman mereka (ISIS) saat ribuan lainnya masih terperangkap di sana,’’ papar Nadia dalam acara resmi yang dihelat di markas besar PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS), tersebut.
NEW YORK – Kegigihan Nadia Murad Basee Taha memperjuangkan hak kaum hawa korban perdagangan manusia menuai apresiasi positif PBB. Jumat waktu
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza