Kisah Pilu Nadia Murad, Budak Pemuas Nafsu ISIS yang Kini Jadi Duta PBB
Dia lantas menyerukan pembebasan sekitar 3.200 perempuan dan gadis Yazidi yang saat ini masih menjadi budak seks ISIS.
Kenangan Nadia kembali ke 2014, tahun yang tak terlupakan baginya. Pada tahun itulah kehidupannya berubah.
Bersama banyak suku Yazidi lainnya, dia menjadi korban kebiadaban militan Negara Islam alias Islamic State (ISIS).
’’Saya menjadi pemuas nafsu mereka. Dan, saya tidak sendirian,’’ tegas gadis Iraq tersebut.
Dari Kocho –desa kecil di dekat Kota Sinjar, Provinsi Nineveh–, dia dibawa ke sarang ISIS di Provinsi Mosul. Di Mosul, dunia Nadia hancur.
Tidak hanya merenggut enam saudara laki-lakinya dari dirinya, ISIS juga merenggut keperawanannya secara paksa.
Dia diperkosa beramai-ramai. Dia juga diperkosa bergantian.
Dia lantas diperjualbelikan di kalangan internal ISIS untuk melayani berahi mereka.
NEW YORK – Kegigihan Nadia Murad Basee Taha memperjuangkan hak kaum hawa korban perdagangan manusia menuai apresiasi positif PBB. Jumat waktu
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer