Kisah Prajurit TNI, Ramadan Dalam Misi Perdamaian PBB
Oleh: Letkol Czi Bambang Santoso - Dansatgas Kizi Monusco XX-S di Kongo
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda Kompi Zeni (Konga) Monusco XX-S saat melaksanakan salat di bulan Ramadan 2022. Foto: Penerangan Satgas Konga MONUSCO XX-S
Ada hal unik yang dilakukan para pasukan perdamaian Indonesia dalam mengisi mengabuburitnya, pada saat menjelang berbuka puasa mereka selalu bahu-membahu dalam mempersiapkan hidangan berbuka puasa dengan menu spesial rasa Indonesia seperti kolak, bakwan dan es buah.
Ada juga yang sedang melepas rindu video call dengan anak dan istrinya. Selain itu ada yang membaca Al-Qur’an pada waktu istirahat kerja serta ada yang melakukan olahraga ringan untuk menunggu waktu azan magrib tiba.
Ada seorang prajurit yang membagikan sedikit pengalaman pertamanya. ‘Biasanya saya kalau Ramadan di Indonesia pasti berbuka dengan keluarga. Untuk pertama kalinya saya tugas jauh dari Indonesia, tetapi di sini kami bersama menjadi suatu keluarga, di mana pun dan kapan pun, ya, Prajurit harus siap,” ungkap Serda Iqbal Farizi’.
Pada intinya para prajurit yang tergabung dalam Satgas Kizi Monusco XX-S selalu menjalankan tugas dengan rasa penuh tanggung jawab, profesional dan dengan hati gembira.
Dalam keadaan apapun dan kondisi bagaimanapun para prajurit tetap melaksanakan ibadah, baik untuk personel yang muslim maupun nonmuslim.
Sebab sejengkal tanah di daerah misi tidak ada yang bisa menjamin keamanannya.
Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda Kompi Zeni Monusco XX-S menjalankan ibadah puasa jauh dari keluarga. Nih kisahnya, silakan baca.
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Memperkuat Kemampuan Tempur, Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus
- TNI Tegaskan tak Ada Ampun Bagi Prajurit Terlibat Judi Online
- Pomdam Bukit Barisan Periksa 45 Prajurit Buntut Bentrok dengan Warga Deli Serdang
- Prajurit TNI Diduga Serang Warga di Siburu-Biru, Kang TB Singgung Hukuman ke Komandan