Kisah Proses Operasi Tumor Otak Meningioma Selama 25 Jam
Dokter Hanya Izin Keluar untuk Salat
jpnn.com - JANGAN abaikan rasa nyeri yang menyerang kepala Anda. Apalagi bila kualitas dan intensitasnya terus meningkat. Sebab, bisa jadi itu merupakan gejala tumor meningioma. Itu salah satu jenis tumor yang menyerang otak. Meski sifatnya jinak, proses operasi tumor tersebut terkenal lama.
Laporan Dinda Lisna Amilia, Surabaya
==========================
Misalnya, yang terjadi di RSUD dr Soetomo Selasa lalu (7/10). Seorang pasien bernama Kartini menjalani operasi tumor meningioma selama 25 jam.
Kartini masuk ruang operasi pada Selasa, 7 Oktober 2014, pukul 07.00. Tim dokter yang mengoperasi adalah dr Muhammad Arifin SpBS dan dua dokter asisten, yaitu dr Heri Subianto dan dr Ema Shofiana Azkia. Juga, dokter anestesi dr Hamzah SpAn.
Proses operasi memang berlangsung lama. Operasi selesai pada Rabu, 8 Oktober 2014, pukul 11.00. ’’Totalnya sekitar 25 jam, operasi berjalan lancar juga karena otaknya tenang dan tidak tegang karena anestesi yang baik,’’ ucap Arifin.
Menurut dia, kasus yang terjadi pada Kartini agak berbeda karena konsistensi tumornya keras. Dengan demikian, proses pengambilan tumor dilakukan dengan sangat pelan.
Bisa dibayangkan, dalam kepala terdapat banyak jaringan lunak yang tidak boleh terkena dampak dari operasi tersebut. Letak tumor yang diidap perempuan 43 tahun itu memang dikelilingi organ vital. Mulai saraf mata, saraf penciuman, hingga salah satu kelenjar hormon.
Berbeda lagi bila tumornya lunak, proses operasi akan berlangsung lebih cepat, 3–4 jam saja.
JANGAN abaikan rasa nyeri yang menyerang kepala Anda. Apalagi bila kualitas dan intensitasnya terus meningkat. Sebab, bisa jadi itu merupakan gejala
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408