Kisah Purel di Tempat Karaoke Plus-plus, Dua Jenis Tarian Bertarif Mahal

Beda lagi dengan, sebut saja, Bulan. Wanita ini mengaku memang sengaja melamar jadi purel sejak awal. Juga di daerah Kecamatan Pare.
Karena itu, ketika ada peluang menambah penghasilan dengan memberi layanan plus-plus. Melayani permintaan striptease bahkan BO.
Menurut Bulan, awalnya ada beberapa pelanggan yang meminta layanan ‘nakal’. Permintaan itu menjurus ke hal-hal yang berbau prostitusi.
Ketika disanggupi, akhirnya permintaan seperti itu semakin banyak. Biasanya para pelanggan yang meminta karaoke plus-plus berasal dari golongan menengah ke atas.
"Biasanya pesannya lewat bos atau karyawan di situ," ujar janda satu anak tersebut.
Baru setelah itu si oknum karyawan mengungkapkan tawaran pekerjaan tambahan tersebut kepada si purel. Jika sudah disetujui, pemandu lagu hanya tinggal menanti eksekusi.
Tapi, ada cara lain untuk mendapatkan layanan plus-plus itu. Transaksi dilakukan langsung antara pelanggan dan purel. Tanpa melalui pihak karyawan karaoke.
"Biasanya saat di dalam room ada pelanggan yang menawari," ujar perempuan 30 tahunan itu.
Bunga, bukan nama sebenarnya, adalah seorang karyawan salon. Suatu hari, di awal 2004, dia mendapat seorang pelanggan. Seorang perempuan, yang dari
- Heboh Penikaman di Karaoke See You Rohil, 2 Orang Tewas, Satunya Polisi
- Polisi Selidiki Dugaan Prostitusi di Balik Striptis Mansion Executive Karaoke Semarang
- Bioskop Dilarang Putar Film Saat Berbuka Puasa dan Tarawih, Panti Pijat Harus Tutup
- Eh, Ada Tempat Karaoke di Semarang Menyuguhkan Striptis
- Zen Karaoke & Lounge Thamrin, Hadirkan Sarana Hiburan Terlengkap
- THM Hawaii Bantah Terlibat Kematian IA, Sebut Korban Datang Sudah dalam Keadaan Mabuk