Kisah Raden Mas Alit akan Warnai Festival Gandrung Sewu 2018
Bramuda mengatakan, tema Layar Kumendung yang diangkat pada tahun ini akan menampilkan kisah heroisme bupati pertama Banyuwangi Raden Mas Alit dalam menentang pendudukan VOC Belanda. Meski kemudian Raden Mas Alit harus gugur dalam sebuah ekspedisi pelayaran (Layar) hingga menyebabkan kesedihan (Kumendung) bagi rakyat Banyuwangi.
“Kisah kepahlawanan itu dikemas dalam fragmen menarik, sehingga pertunjukan ini tidak sekadar peristiwa seni dan budaya, tapi juga menjadi media untuk kembali mengingat sejarah pahlawan yang telah berjasa bagi daerah ini. Sehingga kita bisa terus mencintai daerah ini serta tergerak untuk memajukannya,” ujar Bramuda.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebelum dimulai acara selalu dilakukan santunan kepada anak yatim dan warga kurang mampu untuk menyampaikan pesan solidaritas agar semua saling membantu,” pungkas Bramuda. (adk/jpnn)
Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi 20 Oktober nanti akan disertai pertunjukan yang melibatkan 1173 penari, 64 penampil fragmen dan 65 pemusik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Tangis Haru Petani Buah Dikunjungi Khofifah: Terima Kasih Banyak Sudah Melihat Kami
- Kemenag Evaluasi Pengelolaan Wakaf, Tertib Administrasi
- PNM Beri Penghargaan kepada Wartawan Inspiratif di Journalist Journey 2024
- Pendaftaran PPPK 2024: Banyuwangi Siapkan 614 Formasi, Beri Kesempatan Besar untuk Honorer