Kisah Romansa Nunu dan Gina, Bonus PNS Paling Prestisius

Kisah Romansa Nunu dan Gina, Bonus PNS Paling Prestisius
Tim pencak silat Indonesia: Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok. FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Sebelumnya, ketika Nunu juara di PON 2016, Gina juga ikut-ikutan meraih juara. Namun, lain cerita saat di pesta olahraga Asia Tenggara tahun lalu. Gina tidak manggung lantaran nomor seni putri tidak dipertandingkan.

Sukses mempersembahkan emas di Asian Games, Nunu dan Gina diganjar bonus. Keduanya masing-masing mendapat uang tunai Rp 700 juta. Jika digabung, total senilai Rp 1,4 miliar.

Uang sebanyak itu digunakan Nunu untuk membayar zakat. Kemudian, keluarga harus merasakan rezeki tersebut. ”Sisanya insya Allah untuk mendaftar haji dan investasi,” ujar pesilat asal Garut itu.

Bukan hanya itu, keduanya sudah dinanti bonus menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Bonus tersebut tentu yang paling prestisius. Sebab, usia emas atlet tidak panjang dan butuh kejelasan di masa depan.

Selain itu, dengan menyandang status juara Asia, keduanya mampu mengangkat derajat keluarga yang berada di kampung. Nunu dan Gina merasa gelar tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas hidup keluarganya secara materi. Tapi juga secara moral.

”Senang bisa membanggakan nama orang tua,” ucap Gina. ”Ya, masyarakat desa saya di Garut juga merasa senang. Tak hanya itu, juga memopulerkan pencak silat supaya muncul talenta muda,” tutur Nunu. (han/c9/ttg)


Asian Games 2018 telah hampir sebulan lewat riuh suara supporter di padepokan pencak silat masih terus terngiang.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News