Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki

Percaya Diri, karena Sudah Mahir Mendaki Gunung dan Memanjat Mall

Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
 

Kecelakaan itu ternyata berdampak buruk terhadap prestasinya di sekolah. Sabar yang ketika kecelakaan tersebut terjadi duduk di bangku kelas III SMA Wolter Monginsidi di Solo (saat ini sudah ditutup, Red) ternyata gagal dalam ujian nasional.

Niat untuk mengulang di SMA lain ternyata juga gagal. Sabar tidak diterima di sejumlah SMA yang dilamar. Dia sempat putus asa kala itu. Praktis, sehari-hari, dirinya hanya bisa berdiam diri di rumahnya di kawasan Jebres, dekat Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo.

"Banyak teman kampung yang tidak menyapa saya. Rata-rata, mereka pakewuh (sungkan, Red) kalau saya nanti tersinggung," kisahnya.

 

Meski "dijauhi" teman kampung, Sabar beruntung karena kenal dengan sejumlah mahasiswa UNS yang kos di dekat rumahnya. Dari situlah keinginannya melanjutkan hobi mendaki gunung muncul kembali.

Kekurangan fisik yang dialami Sabar tak menghalangi dirinya untuk menjadi atlet pemanjat yang diperhitungkan. Meski dengan satu kaki, dia bertekad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News