Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki

Percaya Diri, karena Sudah Mahir Mendaki Gunung dan Memanjat Mall

Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki

Kemampuannya sebagai atlet panjat tercium sejak 1996. Sabar direkomendasikan salah seorang temannya untuk mengikuti ekshibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta. Sabar mengejutkan sejumlah panitia karena kemampuan panjatnya yang mirip dengan atlet panjat normal.

Dengan papan panjat setinggi 12 meter, Sabar mampu menaklukkannya dalam waktu sembilan detik. Panitia PON terkejut ketika itu. Mereka mengira Sabar baru bisa mencapai puncak dalam hitungan menit. "Sejak saat itulah, Mas, saya mulai diajak ikut even-even," ujarnya.

Karir sebagai atlet panjat tunadaksa pun dirintis. Namun, hal itu ternyata bukan menjadi profesi utama Sabar. Pekerjaan Sabar juga tidak jauh dari tempat tinggi dan panjat-memanjat. Dalam setiap kesempatan, Sabar sering diminta membersihkan gedung-gedung tinggi di sekitar Solo. "Solo Grand Mall, Paragon, biasanya saya yang bersihkan," kata Sabar.

Biasanya, para pembersih gedung tinggi itu menggunakan gondola untuk membersihkan gedung tersebut. Gondola itu bisa naik atau turun sesuai dengan keinginan operator. Namun, Sabar tidak menggunakan alat tersebut. "Saya pakainya high rope. Itu lebih cocok buat saya," ujarnya. Sabar juga sering dimintai bantuan dalam instalasi flying fox di sejumlah wahana hiburan alam.

Kekurangan fisik yang dialami Sabar tak menghalangi dirinya untuk menjadi atlet pemanjat yang diperhitungkan. Meski dengan satu kaki, dia bertekad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News