Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki

Percaya Diri, karena Sudah Mahir Mendaki Gunung dan Memanjat Mall

Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
Kisah Sabar, Pria yang Bertekad Taklukkan Puncak Tertinggi Eropa dengan Satu Kaki
    

Sabar mengaku, adaptasi yang paling sulit nanti adalah terkait suhu. Namun, dia mengatakan sudah siap. Di Gunung Suryakencana saja, Sabar bisa beradaptasi pada suhu minus lima derajat Celcius. "Nanti pasti lebih dingin. Tapi, paling tidak, itu bisa sebagai adaptasi," ujar pria yang mengaku belum pernah tersesat selama mendaki gunung itu.

    

Jika tidak di gunung, latihan yang dilakukan Sabar adalah menggunakan sepeda. Dengan keterbatasan fisiknya, latihan dengan sepeda bisa efektif demi melatih stamina dan otot kaki. "Kalau sudah di Jakarta begini, paling, bisanya latihan sepeda itu," ujarnya.

    

Pendakian itu dimulai pada 8 Agustus mendatang. Sabar tidak sendiri. Dia akan didampingi tujuh pendaki profesional lain asal Indonesia. Di Elbrus nanti, tim yang dinamai ekspedisi merdeka tersebut akan dipandu seorang pendaki asal Rusia. "Yang penting, mohon doanya saja, semoga sukses," ujarnya.

    

Jika Gunung Elbrus berhasil ditaklukkan, ekspedisi merdeka itu akan berlanjut untuk menaklukkan Gunung Kilimanjaro di Benua Afrika pada peringatan Sumpah Pemuda nanti. (kum)

Kekurangan fisik yang dialami Sabar tak menghalangi dirinya untuk menjadi atlet pemanjat yang diperhitungkan. Meski dengan satu kaki, dia bertekad


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News