Kisah Sedih Ani, Bocah Usia 15 Tahun Rawat 7 Adiknya

"14 orang ki di rumah ini. Tetapi, itu dulu. Sewaktu kita semua masih lengkap. Sekarang semuanya sudah pisah-pisah. Orang tua juga sudah tidak ada," urainya.
Ani sebetulnya bersaudara kandung hanya delapan orang. Empat saudaranya yang lain, merupakan anak dari suami ibunya yang pertama alias saudara tiri. Namun, semuanya masuk dalam satu kartu keluarga (KK).
Untuk urusan dapur, Ani memasak menggunakan kayu memanfaatkan reranting kayu dekat rumahnya. Tak ada kompor.
Memasak apa saja, yang penting bisa dimakan. Untuk lauk, kebanyakan pemberian tetangga.
Di rumahnya yang reyot, tak ada aliran listrik. Bersama adiknya, Ani melalui malam dengan gelap. Tak ada penerangan. Kegelapan akan makin sempurna kala hujan, sebab atap rumah telah bolong-bolong.
Rumah yang dia tinggali juga berdiri di atas lahan yang bukan milik orang tuanya. Hanya pinjam pakai dari tetangga.
Sabatia, tante Ani, berharap ada program pemerintah yang bisa membantu ponakannya itu. Sebab, rumahnya juga tak terlalu cukup untuk menampung mereka.
"Terkendala lahan, kasihan. Mahal juga lahan. Jadi susah mau diperbaiki rumahnya kalau tidak ada lahannya," ucapnya.
Ani yang masih usia 15 tahun merawat 7 adiknya. Ibunya meninggal dua tahun lalu, akibat kanker Rahim, sedang ayahnya merantau tak kunjung pulang.
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Pak Yusran Minta Kemenag Tempatkan Kembali Guru PPPK di Pangkep
- KM Rezki Tenggelam di Pangkep, 7 Warga Meninggal, Pj Gubernur Sulsel Berduka
- Pj Gubernur Sulsel Sampaikan Belasungkawa untuk Korban KM Rezki
- Petani-Penyuluh Pangkep Lakukan Pengukuran GRK Melalui Program CSA
- ART Minta Kemenkeu Uber Perusahaan Tambang Penunggak Pajak di Pangkep