Kisah Sedih Ani, Bocah Usia 15 Tahun Rawat 7 Adiknya
Sabatia sangat iba terhadap kondisi ponakannya itu. Ani bertindak sebagai "single parents" dalam fase anak di bawah umur. Belum bisa mencari nafkah sendiri.
"Bapaknya baru satu kali kirim uang. Kasihan anak-anaknya hidup seperti itu. Saya sering ajak ke sini saja makan," ucap Sabatia.
Kadang-kadang, Ani juga mendapat bantuan dari panitia masjid setempat. Uang tunai dan beras. Tak jarang juga datang rasa iba dari orang sekitar dengan memberinya baju bekas.
Beruntung, kata Sabatia, Ani dan adik-adiknya tak pernah sakit selama ini. Dia tak bisa membayangkan saat kondisi itu Ani hadapi. Tuhan masih sangat menyayanginya.
"Padahal kalau (cuaca) panas, dia selalu keluar bermain panas-panasan. Begitu pun saat hujan. Mereka juga selalu kehujanan. Tetapi tidak pernah terdengar sampai sakit. Apalagi yang bungsu itu sering tiduran di jalanan," ucapnya.
Staf Kantor Desa Bara Batu, Rianto, mengatakan, bantuan pemerintah terus mengalir kepada keluarga Ani. Termasuk pemberian beras sejahtera (rastra).
"Kita selalu berikan rastra. Dengan cuma-cuma. Hanya saja untuk bedah rumah ini kita sulit laksanakan karena terkendala lahan. Seandainya sudah ada lahan, kita bisa bedah rumahnya," ucapnya. (*/rif-zuk)
Ani yang masih usia 15 tahun merawat 7 adiknya. Ibunya meninggal dua tahun lalu, akibat kanker Rahim, sedang ayahnya merantau tak kunjung pulang.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Pak Yusran Minta Kemenag Tempatkan Kembali Guru PPPK di Pangkep
- KM Rezki Tenggelam di Pangkep, 7 Warga Meninggal, Pj Gubernur Sulsel Berduka
- Pj Gubernur Sulsel Sampaikan Belasungkawa untuk Korban KM Rezki
- Petani-Penyuluh Pangkep Lakukan Pengukuran GRK Melalui Program CSA
- ART Minta Kemenkeu Uber Perusahaan Tambang Penunggak Pajak di Pangkep