Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)

Konsentrasi Demam, Tak Sadar Sembilan Hari Tak Kencing

Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
 

Jadi, tutur Panca, hari pertama minum satu tablet antibiotik saja dan obat flu. Hari kedua, hanya minum obat flu. Hari ketiga, minum obat flu dan satu tablet antibiotik. Hari keempat, hanya obat flu.  Hari kelima, obat flu dan satu tablet antibiotik lagi. Jadi, dalam lima hari, dia hanya minum tiga tablet antibiotik.

 

Sejauh itu, seperti yang telah saya singgung di bagian pertama tulisan ini, Panca tidak mengalami efek samping apa pun. Selama lebih dari 20 tahun, Panca merasakan caranya itu efektif.  Karena itu, Panca heran ketika ternyata "flu"-nya tidak kunjung sembuh meski sudah seminggu "dihajar" dengan obat flu dan antibiotik. Bahkan, demamnya dirasakan semakin parah. Begitu parahnya demam tersebut hingga dia menggigil. Tetapi, sampai kondisinya demikian, tetap belum terpikir berobat ke dokter.

 

Panca baru minta dibawa ke klinik medis terdekat dengan rumahnya setelah mendapati perubahan pada kulit dan wajahnya. "Kira-kira dua jam setelah minum antibiotik, kok muka saya bengkak. Di kaki saya muncul bentol-bentol merah mirip orang biduran. Saya menduga, saya alergi," tutur Panca pada akhir Februari lalu.

 

Dugaan Panca ternyata tidak salah. Dokter yang memeriksa dia mengatakan bahwa dia alergi. Karena itu, Panca diberi obat alergi. Tetapi, sampai dua hari minum obat antialergi dari dokter klinik tersebut,   Panca tidak melihat kemajuan kondisi kesehatannya. Karena itu, dia lantas berobat ke rumah sakit.

Jangan sembarangan menggunakan antibiotik. Juga jangan sepelekan perubahan sekecil apa pun pada kebiasaan tubuh Anda. Misalnya, ketika jumlah air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News