Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
Konsentrasi Demam, Tak Sadar Sembilan Hari Tak Kencing
Kamis, 04 Juni 2009 – 06:31 WIB
"Ya karena selama itu saya tidak ingin kencing sama sekali. Tapi, saya tidak menyadari karena konsentrasi saya lebih pada demam dan rasa tidak enak di perut," tuturnya.
Setelah sejenak mengingat-ingat, Panca menceritakan bahwa sehari setelah kulitnya menghitam itu, kencingnya mulai berkurang. Sempat beberapa kali dia ke kamar kecil karena ingin kencing. "Tapi, keluarnya sedikit-sedikit. Dan kira-kira 4 Februari, dua hari setelah berobat ke klinik itu, saya tidak ingin kencing sama sekali. Saya pikir ya tidak apa-apa," jelasnya.
Entah bagaimana ceritanya, Panca sendiri tidak tahu, malam itu (9/2) internis yang menangani dirinya tiba-tiba memerintahkan untuk cuci darah (hemodialisis). Malam itu juga tindakan tersebut dilakukan. Sebagaimana pasien awam lainnya, Panca dan keluarganya hanya bisa menjalani "perintah" itu.
Tindakan medis yang memakan waktu sampai lima jam tersebut ternyata tak membuahkan hasil apa-apa. Bahkan keesokannya, Panca merasa sesak napas, sehingga harus dibantu oksigen. Melihat perkembangan yang seperti itu, apa yang dilakukan si dokter terhadap Panca" Ternyata tidak ada. Bahkan dua hari kemudian, dia diharuskan cuci darah lagi. Dan lagi-lagi, Panca tidak merasa lebih baik. Termasuk sesak napasnya.
Jangan sembarangan menggunakan antibiotik. Juga jangan sepelekan perubahan sekecil apa pun pada kebiasaan tubuh Anda. Misalnya, ketika jumlah air
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala