Kisah Sedih Tenaga Medis Saat Menangani Pasien Covid-19
Dengan kondisi yang demikian, ia terus berusaha untuk tetap fit dan menjaga kesehatan di tengah lelahnya merawat pasien.
Selain itu, hampir seluruh perawat di puskesmas di Lombok Barat mengaku, meski dengan kondisi keterbatasan APD, namun mereka memastikan selalu rutin cuci tangan, menjaga APD-nya sebaik mungkin, hingga menjaga pola makan yang teratur.
"Ya sekarang bagaimana kami tetap fit. Jadi kalau kami ngurus orang sakit, ya yang ngurus juga harus sehat dong," kata Rochama.
Ia berharap pemda setempat mengambil langkah cepat mengatasi penyebaran COVID-19 di TB, khususnya Kabupaten Lombok Barat. Ia juga meminta pemerintah memperhatikan kelengkapan APD di tiap puskesmas.
"Pemenuhan APD sangatlah penting karena sebagai salah satu antisipasi penularan pakai APD. Apalagi, di puskesmas kami sudah ada balita yang positif COVID-19, maka kerja kami harus ekstra tentunya," katanya.
Diketahui, jumlah pasien yang dinyatakan positif COVID-19 di NTB hingga Minggu (12/4) sebanyak 37 orang. Rinciannya, empat orang sudah sembuh, dua meninggal dunia. Sementara 31 orang masih positif dirawat dan dalam keadaan baik.
Kemudian jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 141 orang, dengan rincian 65 PDP masih dalam pengawasan. Sementara 76 PDP selesai pengawasan atau sembuh, 11 orang PDP meninggal.
Selanjutnya, untuk orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya 3.783 orang, terdiri dari 1.437 orang masih dalam pemantauan dan 2.346 orang selesai pemantauan.
Menurut tenaga medis setempat, kesiapan atau stok alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang dimiliki puskesmas dan rumah sakit di NTB tidak seimbang dengan jumlah pasien yang terus berdatangan.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19