Kisah Seorang Sales Sembako, Beri Jatah Kekasih Rp 1 Juta per Hari
jpnn.com - CIREBON - HS (32), pria warga Indramayu, bekerja sebagai seorang sales sembako. Namun, dia memberikan jatah alias biaya hidup kepada sang kekasih mulai dari Rp400 ribu sampai Rp1 juta tiap hari. Sayangnya, itu bukan uang pribadi, melainkan milik perusahaan tempat ia bekerja.
HS kini harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Talun. Dia dilaporkan perusahaan karena menggelapkan uang sebesar Rp 567 juta. Uang sebanyak itu digelapkan oleh pelaku dalam waktu tiga bulan. Selama ini HS bekerja sebagai seorang sales salah satu distributor sembako di Ciperna.
Ditemui di Mapolsek Talun, HS blak-blakan soal ke mana uang itu ia belanjakan. Dia mengaku menggunakan uang itu untuk biaya hidup bersama wanita simpanannya yang ia kenal di tempat hiburan malam di Kota Cirebon.
“Saya belikan dia (pacar, red) motor matik, perlengkapan rumah dari mulai kulkas, dispenser, dan lain-lain. Selain itu biar dia gak terjun ke dunia malam lagi, saya jamin kebutuhannya. Saya beri uang per hari. Paling banyak Rp1 juta. Kami berdua tinggal satu kos. Hidup kami sehari-hari dari hasil jualan sembako itu,” aku HS kepada Radar Cirebon.
Dia juga mengaku pacarnya itu berbeda dengan wanita-wanita kebanyakan ataupun mantan istrinya. Sang pacar berambut panjang lurus tersebut rencananya ia nikahi setelah lebaran haji. Salah satu kelebihan sang pacar yang bikin HS kepincut adalah suaranya yang merdu.
“Saya sudah sering ke rumahnya, sudah ketemu keluarga juga. Rencananya mau nikah, pacar saya juga tahu kalau saya kerja di distributor sembako. Saya mserius dengan dia, dia tipe saya,” akunya.
Sementara soal tuduhan penggelapan, HS justru mengaku tak punya niat untuk melakukan penggelapan. Saat ditangkap pun, dia beriktikad baik menyelesaikan kasus tersebut dengan datang seorang diri ke kantor disributornya di Ciperna.
“Saya ada iktikad baik. Uang itu tidak saya pakai untuk kepentingan pribadi. Cuma memang saya jual murah (jual sembako, red) agar cepat habis,” kilahnya.
CIREBON - HS (32), pria warga Indramayu, bekerja sebagai seorang sales sembako. Namun, dia memberikan jatah alias biaya hidup kepada sang kekasih
- Ini Identitas 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba
- Rumah di Tangsel Dirampok, Brankas Berisi Rp 5 Miliar Digasak Pelaku
- Melawan Polda Jatim, Residivis Pencurian Motor Ditembak Mati
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Pak Polisi, Kenapa Laporan Kasus Pencabulan di Tangerang Kota Belum Diproses?
- Warga Cengkareng Jakbar Punya Kebun Ganja di Rumah