Kisah Sharifa Afzali Dipukuli Taliban, Menyerahkan HP ke Tentara AS

Joe McReynolds, seorang advokat pengungsi, mengatakan dia telah mendokumentasikan belasan kasus tentara AS kelahiran Afghanistan --masih aktif atau pensiun-- yang berjuang mendapatkan Visa Imigrasi Khusus (SIV) bagi kerabat mereka.
"Jika tentara itu ada di Afghanistan, kami mungkin bisa membawa kerabatnya," kata dia.
McReynolds menambahkan ada satu kasus yang seperti itu. Namun dia menolak menjelaskan lebih rinci karena alasan keamanan.
Keberhasilan Afzali dipengaruhi oleh tekadnya, keberuntungan, suaminya, sertifikat pernikahan mereka, dan aplikasi SIV-nya.
Bantuan penting juga datang Ashley Sogge, seorang mantan perwira operasi khusus AD AS, yang mengirim surat elektronik ke juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
Dia yakin suratnya itu ikut membantu memasukkan nama Afzali ke dalam daftar orang-orang yang akan dievakuasi dari bandara Kabul.
"Ini berita baik. Namun sayangnya tak bisa ditiru. Benar-benar bersifat ad hoc," kata Sogge.
Dimintai komentarnya, Psaki mengatakan mereka yang bertanggung jawab menyelamatkan jiwa ribuan orang adalah para tentara, badan keamanan nasional dan tim Departemen Luar Negeri di Kabul.
Kisah yang dialami Sharifa Afzali, istri veteran AS, menggambarkan kekacauan di Bandara Kabul setelah Afghanistan dikuasai Taliban.
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- NATO Klarifikasi soal Kematian Tentara AS Saat Latihan di Lithuania
- 4 Tentara AS Hilang di Lithuania Ditemukan Meninggal Dunia
- Tersinggung Konten Siaran, Taliban Berangus Radio Khusus Perempuan Afghanistan
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan