Kisah Sharifa Afzali Dipukuli Taliban, Menyerahkan HP ke Tentara AS

Wright meninggalkan Afghanistan pada Mei dan berharap visa Afzali disetujui. Namun muncul peristiwa pengambilalihan Kabul oleh Taliban yang memaksa ribuan orang bergegas meninggalkan Afghanistan.
"Selama dua minggu terakhir, saya tidak bisa tidur," kata Wright.
"Banyak malam saya habiskan untuk berkomunikasi dengan militer (AS), dengan perantara militer Afghanistan."
Sogge dikenalkan dengan Wright pada Senin oleh seorang anggota dinas AS yang melihat salah satu unggahannya di Instagram yang membantu membebaskan orang-orang.
Dia bekerja lewat telepon dengan memanfaatkan jaringan evakuasi ad hoc, mengirimkan gambar-gambar dokumen Afzali dan apa yang akan dia kenakan kepada sejumlah kontak di bandara Kabul, serta memantau situasi di luar bandara melalui jaringannya.
Dia mendesak Wright untuk menghubungi anggota Kongres dan memintanya untuk memberitahu Afzali agar berangkat menuju bandara pada Selasa.
Wright dan Soge terus komunikasi dengan Afzali lewat telepon dan pesan teks.
Afzali dan penerjemahnya berangkat sekitar pukul 8 malam. Perlu waktu 16 jam perjalanan bagi mereka untuk tiba di gerbang bandara, di mana Afzali merasakan pukulan tongkat anggota Taliban.
Kisah yang dialami Sharifa Afzali, istri veteran AS, menggambarkan kekacauan di Bandara Kabul setelah Afghanistan dikuasai Taliban.
- Timnas U-17 Indonesia Tekuk Afghanistan, Nova Arianto Apresiasi Kerja Keras Pemain
- NATO Klarifikasi soal Kematian Tentara AS Saat Latihan di Lithuania
- 4 Tentara AS Hilang di Lithuania Ditemukan Meninggal Dunia
- Tersinggung Konten Siaran, Taliban Berangus Radio Khusus Perempuan Afghanistan
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan