Kisah Sharifa Afzali Dipukuli Taliban, Menyerahkan HP ke Tentara AS

Kisah Sharifa Afzali Dipukuli Taliban, Menyerahkan HP ke Tentara AS
Pengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Foto: Gambar diambil 19 Agustus 2021. 1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/AWW/djo

Wright meninggalkan Afghanistan pada Mei dan berharap visa Afzali disetujui. Namun muncul peristiwa pengambilalihan Kabul oleh Taliban yang memaksa ribuan orang bergegas meninggalkan Afghanistan.

"Selama dua minggu terakhir, saya tidak bisa tidur," kata Wright.

"Banyak malam saya habiskan untuk berkomunikasi dengan militer (AS), dengan perantara militer Afghanistan."

Sogge dikenalkan dengan Wright pada Senin oleh seorang anggota dinas AS yang melihat salah satu unggahannya di Instagram yang membantu membebaskan orang-orang.

Dia bekerja lewat telepon dengan memanfaatkan jaringan evakuasi ad hoc, mengirimkan gambar-gambar dokumen Afzali dan apa yang akan dia kenakan kepada sejumlah kontak di bandara Kabul, serta memantau situasi di luar bandara melalui jaringannya.

Dia mendesak Wright untuk menghubungi anggota Kongres dan memintanya untuk memberitahu Afzali agar berangkat menuju bandara pada Selasa.

Wright dan Soge terus komunikasi dengan Afzali lewat telepon dan pesan teks.

Afzali dan penerjemahnya berangkat sekitar pukul 8 malam. Perlu waktu 16 jam perjalanan bagi mereka untuk tiba di gerbang bandara, di mana Afzali merasakan pukulan tongkat anggota Taliban.

Kisah yang dialami Sharifa Afzali, istri veteran AS, menggambarkan kekacauan di Bandara Kabul setelah Afghanistan dikuasai Taliban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News