Kisah Sharifa Afzali Dipukuli Taliban, Menyerahkan HP ke Tentara AS
Sejumlah tentara AS meminta mereka pindah ke gerbang yang lain.
"Dia menderita beberapa luka akibat pukulan itu. Orang-orang saling dorong dan berdesakan. Saya bilang ke dia untuk tidak menyerah," kata Wright.
Mereka pun sampai di gerbang kedua. Namun pasukan AS lagi-lagi menolak mereka masuk karena visa Afzali belum disetujui.
Sogge menyuruh Afzali lewat pesan teks untuk bertahan karena dia telah memberitahu Wright bagaimana Afzali harus berbicara kepada tentara.
"Saya mengajarinya," kata Sogge. "Apa yang harus dikatakan istrinya ketika sampai di gerbang dan bagaimana menekankan bahwa dia adalah istri yang sah dari anggota militer dan warga Amerika, dan dia membawa sertifikat pernikahan. Saya merasa, 'Inilah yang harus dia sampaikan,' dan bahwa dia memiliki kasus SIV yang tertunda."
Dia meminta Wright memberitahu istrinya untuk bersikap sopan dan gigih.
Dan itu dilakukan ketika Wright meminta Afzali menyerahkan ponselnya ke tentara AS.
Ketika Afzali dan penerjemahnya berhasil masuk dengan selamat, Sogge mengatur penerbangan untuk mereka. Saat itu, kata Wright, tujuan mereka tidak diketahui.
Kisah yang dialami Sharifa Afzali, istri veteran AS, menggambarkan kekacauan di Bandara Kabul setelah Afghanistan dikuasai Taliban.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan
- Move On dari Kekalahan Lawan Jepang, Timnas Voli Indonesia Gebuk Afghanistan