Kisah Si Cantik yang Memilih Pensiun Dini Sebagai Pembalap Formula 1
jpnn.com - SIAPAPUN pasti tahu bahwa dari dulu Susie Wolff sangat berambisi menjadi pembalap Formula 1. Dia pun akhirnya bergabung dengan tim Williams-Merceses. Dia menjadi pembalap cadangan musim ini. Susie pun menjadi perempuan pertama yang terlibat di balapan F1 dalam 20 tahun terakhir. Tapi kini dia memutuskan pensiun dini.
---
MAU diakui atau dibantah, Formula 1 adalah dunia yang sangat maskulin meski banyak yang tetap yakin dengan kemampuan seorang perempuan bisa menembusnya. Tapi hanya sedikit yang mampu mewujudkan itu. Di antaranya Susie Wolff.
Saat bos besar Formula 1 Bernie Ecclestone memunculkan ide akan menciptakan nomor F1 khusus perempuan, gagasan itu langsung mendapat serangan dari kanan kiri. Yang banyak menyerang adalah kalangan perempuan. Tuduhannya adalah seksis, merendahkan potensi gender untuk menyetarai kemampuan laki-laki.
Dari sebarisan perempuan yang mengutuki gagasan Ecclestone tersebut, ada Susie Wolff di dalamnya. Perempuan 32 tahun itu punya prestasi panjang di dunia F1. Empat musim dia bergabung dengan tim Williams-Mercedes. Bahkan, musim ini posisinya selangkah lagi mendekati mimpinya menjadi pembalap full series Formula 1.
Akhir musim lalu istri bos Mercedes F1 Toto Wolff tersebut dipromosikan menjadi pembalap cadangan Skuad Grove.
Sebelum masuk ke panggung F1, Susie finis lima besar di Formula Renault Inggris pada musim 2004. Setelah itu, dia beralih ke DTM sejak 2006 dan bertahan hingga tujuh tahun.
Tetapi, justru dengan status pembalap cadangan di Williams kekecewaan berat didapatnya.
SIAPAPUN pasti tahu bahwa dari dulu Susie Wolff sangat berambisi menjadi pembalap Formula 1. Dia pun akhirnya bergabung dengan tim Williams-Merceses.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408