Kisah Si Manis Pembawa Baki Merah Putih di Istana
Dari Deg-Degan Jumpa SBY Hingga Ingin Buat Orang Tua Bangga
![Kisah Si Manis Pembawa Baki Merah Putih di Istana](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - SENYUM merekah di wajah hitam manis Juana Gita Medinnas Janis, pelajar SMAN 1 Tahuna, Sulawesi Utara, saat ditemui di Istana Merdeka, Minggu (17/8). Ia adalah anggota paskibraka yang terpilih sebagai pembawa baki bendera Merah Putih. Apa kisahnya usai tercatat dalam sejarah upacara HUT RI di Istana?
=====
Natalia Laurens
=====
Juana mengaku tak menyangka akan dipilih pagi tadi, untuk membawa Sang Saka. Apalagi banyak saingannya di kumpulan 34 anggota tim Melati, yang bertugas dalam upacara pengibaran kali ini. "Saya senang banget dipercaya untuk bawa baki dan ambil baki. Jadi paskibraka aja udah senang banget. Itu kan tugas yang mulia. Apalagi bisa dipercaya bawa baki," tutur Juana.
Kulitnya terlihat sedikit gosong akibat latihan intensif selama satu bulan. Juana memang layak mendapat kesempatan tersebut.
Gadis kelahiran Tomohon, 20 Juni 1998 itu memiliki tubuh semampai, tegap dengan tinggi badan 174 cm. Dia adalah putri terbaik hasil seleksi ketat Paskibraka Sulawesi Utara. Keinginan menjadi paskibraka, kata dia, sudah terbersit di pikirannya sejak duduk di bangku SMP. Di mata Juana, para Paskibraka yang ia tonton di televisi terlihat gagah dan keren, sehingga ia pun berniat mencobanya.
Meski sempat deg-degan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Juana mengaku bahagia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. "Rasanya enggak percaya bisa berhadapan dengan orang nomor 1 di Indonesia. Rasanya agak deg-degan, tapi saya sok-sok santai aja, anggap saja latihan," sambung Juana.
SENYUM merekah di wajah hitam manis Juana Gita Medinnas Janis, pelajar SMAN 1 Tahuna, Sulawesi Utara, saat ditemui di Istana Merdeka, Minggu (17/8).
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah