Kisah Soraya Asal Sydney Hentikan Pacarnya Gabung ISIS

Pesan itu memuat petunjuk bagaimana bertindak dan berpakaian supaya tidak menimbulkan kecurigaan petugas.
Misalnya yang pria diminta untuk memotong rambut, mencukur jenggot dan berpakaian Barat.
Pesan itu juga menyebutkan bagaimana mereka harus berjalan dan menghindari pemeriksaan di bandara.
Soraya menemukan bahwa Abed telah menerima pesan semacam ini beberapa hari sebelum membeli tiket ke Turki.
Abed biasanya bohong ke Soraya mengenai kemana dia pergi malam hari. Soraya selalu berusaya mengikuti pacarnya itu diam-diam kadang dengan menyamar menggunakan kerudung besar.
Dia mengatakan bahwa kebanyakan lokasi pertemuan The Crew berada di wilayah yang tercakup CCTV.
"Misalnya di tempat parkiran perkantoran," katanya.
Namun menurut Soraya bukan imam masjid atau jamaah masjid yang mempengaruhi Abed menempuh jalan ekstrim. Malah pengurus masjid di Liverpool ini sudah seringkali mengecam keberadaan ISIS.
Suatu hari Soraya menangis di kantor travel di Sydney Barat, Australia. Berpura-pura sebagai pegawai travel, dia menelepon pacarnya dari tempat itu,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia