Kisah Soraya Asal Sydney Hentikan Pacarnya Gabung ISIS
Pesan itu memuat petunjuk bagaimana bertindak dan berpakaian supaya tidak menimbulkan kecurigaan petugas.
Misalnya yang pria diminta untuk memotong rambut, mencukur jenggot dan berpakaian Barat.
Pesan itu juga menyebutkan bagaimana mereka harus berjalan dan menghindari pemeriksaan di bandara.
Soraya menemukan bahwa Abed telah menerima pesan semacam ini beberapa hari sebelum membeli tiket ke Turki.
Abed biasanya bohong ke Soraya mengenai kemana dia pergi malam hari. Soraya selalu berusaya mengikuti pacarnya itu diam-diam kadang dengan menyamar menggunakan kerudung besar.
Dia mengatakan bahwa kebanyakan lokasi pertemuan The Crew berada di wilayah yang tercakup CCTV.
"Misalnya di tempat parkiran perkantoran," katanya.
Namun menurut Soraya bukan imam masjid atau jamaah masjid yang mempengaruhi Abed menempuh jalan ekstrim. Malah pengurus masjid di Liverpool ini sudah seringkali mengecam keberadaan ISIS.
Suatu hari Soraya menangis di kantor travel di Sydney Barat, Australia. Berpura-pura sebagai pegawai travel, dia menelepon pacarnya dari tempat itu,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat