Stori tentang SPG Menjadi LC Sejak Pandemi, Jajakan Diri, Terjerat Utang pada Agensi
![Stori tentang SPG Menjadi LC Sejak Pandemi, Jajakan Diri, Terjerat Utang pada Agensi](https://cloud.jpnn.com/photo/ilustrasi/normal/2021/09/12/pesta-minuman-beralkohol-yjzdk-rxlj.jpg)
Selanjutnya, pria bertubuh tambun itu meninggalkan para tamunya, lalu kembali dengan mengajak belasan LC.
Semua LC itu berpakaian minim. Sejurus kemudian, Papi mengenalkan satu per satu LC yang berdiri di depan para pengunjung.
Tentu saja semua LC itu menggunakan nama samaran. “Silakan pilih,” 94 ujar Papi kepada tamunya.
Dengan merogoh uang Rp 395.000 per jam, pengunjung bisa ditemani seorang pemandu lagu pilihannya. Pada malam itu, Lara -bukan nama sebenarnya- merupakan salah satu LC pilihan tamu.
Wanita berusia 25 tahun itu mengaku berasal dari Jakarta. Lara sudah dua tahun belakangan ini menjadi LC.
"Kerja di sini sudah dua tahun, sejak awal Covid-19,” ujar Lara kepada JPNN.com.
Sebelumnya, Lara bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Pandemi Covid-19 yang mengoyak ekonomi membuat para SPG sepi order.
“Sebelumnya kerja jadi SPG di mal. Bisa kerja di sini karena ada agensi," katanya.
Sekelumit kisah LPG menjadi LC sejak pandemi Covid-19. Kesulitan alih profesi karena terjerat utang pada agensi.
- Petugas BNN Jateng Datang, Pengunjung Tempat Hiburan Malam di Semarang Kaget
- Istana: Daripada Berutang, Lebih Baik Efisiensi
- Kabur Setelah Membacok Iskandar, Mukrim Warga OI Dibekuk Polisi
- Pemerintah Permudah Proses Penagihan Utang Kepabeanan dan Cukai Lewat Aturan Baru Ini
- Kesal Ditagih Utang, Pasutri Muda Tega Bunuh Wanita Paruh Baya di Bengkalis
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee