Stori tentang SPG Menjadi LC Sejak Pandemi, Jajakan Diri, Terjerat Utang pada Agensi
Sebenarnya Vera sangat ingin keluar dari tempatnya bekerja saat ini, lalu mencari nafkah dengan melakoni profesi lain. Namun, dia terpaksa memendam keinginannya itu.
Menurut Vera, ada uang yang harus dibayarkannya jika dia mau berhenti bekerja dari situ.
“Harus bayar, ada duitnya buat menebus," katanya.
Namun, Vera tak memerinci barang atau jaminan yang harus dia tebus itu. Dia menuturkan banyak rekan-rekan sesama LC yang berutang kepada agensi.
Pandemi memaksa para LC mencari utangan untuk bertahan hidup. Walhasil, jerat utang itu membuat para LC di kelab malam tersebut kesulitan alih profesi.
"Pas awal Covid-19 itu (tempat hiburan) tutup dua minggu. Jadi, karena enggak bekerja, banyak yang punya utang sama agensi," kata Vera.
Ibu tunggal dengan satu anak itu juga punya pacar. Dia menjalin kekasih dengan tamunya.
"Awalnya tamu, terus pacaran,” kata wanita dengan rambut dicat pirang itu.
Sekelumit kisah LPG menjadi LC sejak pandemi Covid-19. Kesulitan alih profesi karena terjerat utang pada agensi.
- BNI Usul Pembentukan Panitia Kreditor Seusai Sritex Pailit
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Pemutihan Utang UMKM Dinilai Bisa Menurunkan Angka Kemiskinan, Asalkan
- Kadin Indonesia Sebut Penghapusan Utang Nelayan, Petani, dan UMKM Berdampak Positif
- Zen Karaoke & Lounge Thamrin, Hadirkan Sarana Hiburan Terlengkap
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak