Kisah Suami-Istri dengan Tiga Anak, Korban Tewas Tragedi Kartanegara
Batal Nikmati Liburan ke Singapura Hadiah dari Perusahaan
Kamis, 01 Desember 2011 – 08:08 WIB
Dugaan bahwa keluarga kecil itu menjadi korban runtuhnya jembatan semakin kuat saat ditemukan jenazah bayi yang diketahui bernama Alisia. Diduga, saat menyadari mobil yang ditumpanginya terjerembab ke sungai, Budi beserta seluruh keluarganya mencoba menyelamatkan diri dengan memaksa keluar dari mobil. Namun, derasnya arus air justru membuat nyawa mereka tak tertolong.
Keluarga Budi dimakamkan di tempat permakaman umum Desa Loa Kulu Kota, Loa Kulu, Kutai Kartanegara. Kemarin Jamain, pria penggali kubur, yang bekerja sejak pukul 16.00 Wita sedang menunggu kedatangan jenazah Budi. Tiga hari berturut-turut, Jamain yang masih berkerabat dengan almarhum bekerja di situ.
Petang kemarin dia menggali lubang kubur yang ketiga. Pada Minggu (27/11) dia menggali kuburan bagi Alisia. Bayi satu setengah tahun itu adalah korban pertama dari lima anggota keluarga Budi yang ditemukan. Esoknya, Senin (28/11), dengan hati yang sangat berduka, Jamain menggali lagi liang lahad bagi ibu Alisia, Rusmini dan dua anaknya, Aldi serta Alisah. Satu liang itu menjadi tempat peristirahatan terakhir ketiganya.
Barisan empat nisan tadi bertambah ketika jenazah Budi datang. Pukul tujuh petang kemarin tangis mengiringi keranda Budi hingga di prmakaman. Tangis tiada henti ketika suara azan mulai menggema tepat di atas jenazah itu.
Di antara belasan korban jiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara di Kalimantan Timur akhir pekan lalu, terdapat satu keluarga kecil beranggota lima orang,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408